I Ketut Kasna Raih Gelar Doktor Usai Mengkaji Pergulatan Kapital dalam Pembangunan Pariwisata di Canggu
Dosen Universitas Mahendradatta Denpasar meraih gelar doktor di Prodi S3 Kajian Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, setelah dinyatakan lulus dalam ujian terbuka di kampus setempat, 6 Agustus 2025.
Promovendus I Ketut Kasna berhasil mempertahankan disertasinya berjudul “Pergulatan Kapital dalam Pembangunan Pariwisata di Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.” Dia dinyatakan lulus dengan predikat 'Sangat Memuaskan'.
Tim penguji terdiri dari Prof. Dr. A.A. Ngurah Anom Kumbara, M.A (Ketua), Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt. (Promotor), Dr. I Wayan Suardiana, M. Hum. (Kopromotor I), Dr. Putu Sucita Yanthy, SS.M.Par. (Kopromotor II), Prof. Dr. I Nyoman Weda Kusuma, M.S. (Penguji), Dr. Ni Ketut Puji Astiti Laksmi, S.S., M.Si. (Penguji), Dr. I Ketut Surata, M.Sc. (Penguji), Dr. Nanang Sutrisno, S.Ag., M.Si. (Penguji), Dr. Komang Adi Sastra Wijaya, S.S., M.AP. (Penguji).
Dengan kelulusannya, I Ketut Kasna tercatat sebagai doktor ke-261 yang dihasilkan oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana dan doktor ke-296 dari Program Studi Doktor Kajian Budaya.
Pesatnya Perkembangan Canggu
Dalam ujian terbuka yang berlangsung selama dua setengah jam di Ruang Dr. Ir. Soekarno, Lt. IV Gedung Poerbatjaraka, Ketut Kasna memaparkan hasil penelitiannya yang menyoroti pesatnya perkembangan pariwisata di Canggu selama dua dekade terakhir. Fenomena tersebut ditandai dengan hadirnya investasi besar maupun kecil dalam bentuk hotel, vila, dan beach club yang kemudian memicu berbagai dinamika kepentingan atau vested interest di balik pembangunan pariwisata.
Melalui pendekatan kualitatif dengan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, termasuk penelusuran berita-berita media massa, Ketut Kasna menganalisis pergulatan kapital tersebut dengan pendekatan teoritis yang eklektik, yaitu teori modal, teori relasi kuasa, dan teori pariwisata berkelanjutan.
Dalam paparannya, Ketut Kasna menjelaskan bahwa: (1)Faktor-faktor pemicu pergulatan kapital antara lain terbitnya regulasi pemerintah, konflik kepentingan di tingkat masyarakat lokal, tumpang tindih regulasi, serta praktik premanisme.
"Bentuk pergulatan kapital tampak dalam konflik antar masyarakat, permainan harga lahan, resistensi terhadap investor, dan ketegangan antara masyarakat dan pemerintah," ujarnya.
Implikasi pergulatan kapital, menurut Kasna, meliputi perubahan infrastruktur, perubahan sosial budaya, degradasi lingkungan, dan tantangan dalam penegakan hukum serta kebijakan pembangunan berkelanjutan oleh Pemda.
Penelitian ini menegaskan bahwa pembangunan pariwisata di Canggu tidak hanya membawa dampak positif, tetapi juga menciptakan polarisasi di masyarakat—antara mereka yang mendapat manfaat dan mereka yang merasa terpinggirkan.
Dalam sambutan singkatnya, Promotor Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., menyampaikan apresiasi atas kerja keras promovendus. “Namun, kerja keras di bidang akademik tidak boleh berhenti. Isu pariwisata Canggu kian kompleks dan memerlukan kajian-kajian lebih lanjut,” ujar Prof. Darma yang juga merupakan Koordinator Prodi Doktor Kajian Budaya FIB Unud.
Ujian berjalan lancar dan interaktif, dengan sesi tanya jawab yang tidak hanya diwarnai oleh para penguji, tetapi juga partisipasi aktif dari para hadirin.
FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA