Kabar Alumni, Dr. I Ketut Kodi, SSP., M.Si.: Unud Kampus Kebanggaan

`

Dr. I Ketut Kodi, SSP., M.Si.

Angkatan 2011; Afiliasi ISI Denpasar

Disertasi: Bebondresan Dalam Wayang Kulit Tantri Sebagai Representasi Pergulatan Identitas Dalang I Wayan Wija di Desa Sukawati Kabupaten Gianyar


Cita-cita saya tamat sarjana (S1) Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Denpasar yang sekarang bernama Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar adalah ingin meraih S2 dari Unud Denpasar yang merupakan kampus kebanggaan. Syukur cita-cita berhasil. Saya tamat S2 tahun 2006.

Ilmu yang saya dapatkan di Kajian Budaya saya rasa sangat sesuai dengan jurusan tempat saya mengajar di ISI Denpasar. Juga sesuai dengan profesi saya sebagai seorang dalang dan penari drama-tari topeng. Situasi berkesenian semakin dinamis dan menuntut pola berfikir kritis para seniman terutama dalang dan seniman drama-tari topeng.


Sehubungan dengan itu, saya mau meningkatkan keilmuan saya ke S3 Kajian Budaya.


Selain tuntutan profesi sebagai seniman dalang dan topeng, saya memilih program studi Kajian Budaya lagi karena tentu alasan linieritas. Linieritas sangat penting dalam mengembangkan karier dewasa ini.


Syukurlah, semua itu bisa terlaksana sehingga saya bisa menyelesaikan pendidikan di S-3 Kajian Budaya di FIB Unud. Memang, penyelesaian studi saya agak lamaan, dibandingkan teman-teman.


Bangga dengan Disiplin Dosen


Saya sangat bangga dengan dosen-dosen di S-3 FIB Unud yang sangat desiplin sehingga perkuliahan berjalan lancar serta teman-teman peserta didik yang perhatian serta memberikan motivasi agar tetap semangat dalam menyelesaikan tugas dan selanjutnya membuat proposal.

 

Yang tidak bisa saya lupakan karena penyelesaian studi saya sangat molor dikarenakan saya tinggal di desa sebagai seorang seniman tari dan dalang yang dibutuhkan masyarakat keterkaitannya dengan upacara agama.




Di sinilah saya pernah diledek oleh seorang Prof dengan Bahasa Bali "Enggalin tamat Di emed ja cang be nepukin awake dini" (Cepatlah Tamat Kodi, sudah bosan saya melihat Anda di sini). Sambil ketawa-ketawa semuanya itu saya jadikan cemeti yang akhirnya membuat saya semangat dan bisa meraih S-3 walaupun terlambat. Terimakasih Bapak Prof. yang ledekannya sukup menyayat hati sekaligus melecut dan menjadi cemeti.


Banyak hal-hal menarik lainnya selama saya kuliah di Kajian Budaya. Saya merasakan bahwa teman-teman peserta didik sangat perhatian dengan sesama. Yang mengesankan, sesama alumni Kajian Budaya FIB Unud baik yang sudah tamat atau yang belum masih ada komunikasi. Perlu juga saya catat bahwa pegawai bagian admin di S-3 Kajian Budaya FIB Unud sangat membantu.


Pengalaman lain yang lucu serta menarik adalah kisah seorang teman mungkin waktu itu sudah pensiun karena putra-putranya tidak mau kuliah, dialah yang bersemangat kuliah di FIB Unud. Namun karena sudah tua, sudah usia purnabhakti, sepertinya dia berhenti tidak sampai ke tahap proposal.


Sebagai akhir kata, perlu saya sampaikan bahwa sebagai dosen Prodi Pedalangan ISI Denpasar, selain bertugas mengajar, saya juga ikut aktif melakukan penelitian budaya. Pendidikan, ilmu pengetahuan, dan pengalaman riset dan menulis disertasi di Prodi Doktor Kajian Budaya menjadi bekal bagi saya untuk meneruskan kewajiban profesi di kampus tempat bekerja. 


Email: iketutkodi@gmail.com