Koprodi S3 Kajian Budaya FIB Unud Berikan Pembekalan Kebangsaan – Kebhinekaan kepada 2000 Peserta IISMA 2024

`

Koprodi S3 Kajian Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana mendapat kehomatan untuk mengisi acara pembekalan pre-departure series untuk para peserta Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) tahun 2024. Acara yang diikuti 2000 peserta itu dilaksanakan secara daring, Sabtu, 4 Mei 2024.


Tujuan acara adalah untuk memaksimalkan persiapan keberangkatan para awardee IISMA 2024 itu digelar oleh IISMA Pusat. Topik pembekalan adalah Kebangsaan – Kebhinekaan dan Kesenian – Kebudayaan.




Sebelum masuk ke program pokok pembekalan, acara diawali dengan sambutan dari Hilda Cahyani, Ph.D. selaku Manajer Kemitraan IISMA dan Prof. Dr. Ir. Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T. selaku Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan.


IISMA sebagai ‘Ambassador’


Dalam presentasinya, Prof. Darma Putra menyajikan topik Kebangsaan – Kebhinekaan alias nasionalisme dengan ilustrasi bahwa mahasiswa peserta IISMA adalah seorang ‘ambasador’ atau duta bangsa.

 

“Mahasiswa yang studi ke luar negeri bukan saja untuk belajar, tetapi juga menjadi duta bangsa untuk meningkatkan saling pengertian lintas bangsa,” ujar Prof. Darma, alumni University of Sydney (Master) dan University of Queensland (Doktor).




Prof. Darma menyebutkan, dalam melaksanakan program studi di luar negeri apalagi dengan beasiswa dari Kemendikbud, mahasiswa setidaknya mesti paham bahwa mereka menjaga empat nama, yaitu: nama diri, nama institusi (perguruan tinggi), nama daerah, dan nama negara.


Pada saat itu, Prof. Darma juga memaparkan apa saja nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan, seberapa pentingnya nilai-nilai tersebut, apa saja implementasi nilai-nilai tersebut di Indonesia, serta apa saja yang bisa dilakukan oleh awardee IISMA dalam mengamalkan dan mengimplementasi nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan atau nasionalisme selama para mahasiswa melakukan studi di luar negeri dan tentu saja sekembalinya.




Pada sesi Kesenian – Kebudayaan diisi oleh Dr. Restu Gunawan, M.Hum selaku Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kemendikbudristek dan Prof. Dr. Robert Sibarani, MS. selaku Guru Besar Universitas Sumatera Utara memaparkan mengenai soft cultural diplomacy, kemampuan dan efek dari pemanfaatan soft cultural diplomacy oleh sebuah negara, 10 objek pemajuan kebudayaan Indonesia, budaya yang sudah terdaftar dalam warisan budaya benda/takbenda UNESCO, pengembangan, pelindungan dan pemanfaatan kebudayaan di Indonesia dan upaya perubahan paradigma tentang kebudayaan Indonesia serta dampak promosi budaya di luar negeri dan aktivitas promosi kesenian yang dapat dilaksanakan oleh awardee IISMA, dan etika berbudaya yang mencakup etika berkomunikasi, berpakaian dan berperilaku.


Dalam seni tanya jawab, peserta IISMA aktif bertanya seputar masalah kebangsaan, kebhinnekaan, akulturasi kebudayaa, dan juga ihwal multikultur.


Prof. Darma Putra sangat mengapresiasi kepercayaan yang diberikan pihak IISMA pusat yang telah meminangnya sebagai salah satu pembicara di kegiatan Pre-Departure tersebut.


Suka-cita Beliau rasakan karena dapat berbagi dengan 2000 mahasiswa peserta IISMA yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang akan belajar ke universitas ternama di dunia. Dalam acara pre-departure training tentang ‘Nilai Kebangsaan dan Bhinneka Tunggal Ika’, peserta dengan cerdas-cemerlang aktif berdialog dengan pertanyaan-pertanyaan yang inspiratif.


“Terima kasih atas emoji jantung-jantung apresiasinya. Memberi adalah menerima juga,” katanya (Humas Unud/dp).