Kuliah Khusus Prof. Wijaya tentang "Metode Genealogi Foucault dalam Cultural Studies"

`


Prodi doktor Kajian Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana melaksanakan 'Kuliah Khusus' ke-4 membahas topik "Metode Genealogi Foucault dalam Cultural Studies", Jumat, 28 Juni 2024.
 
Kuliah Khusus yang ke-4 ini tetap diisi oleh Prof. Dr. I Nyoman Wijaya, M.Hum., dosen homebased Prodi S3 Kajian Budaya FIB Unud. Dalma kuliah sebelumnya, dibahas teori-teori kritis yang relevan untuk mahasiswa Kajian Budaya.


Prof. Wijaya (kiri)

 
"Kuliah Khusus ini diberikan untuk memenuhi rasa ingin tahu mahasiswa, karena waktu belajar di kelas sering terasa kurang mencukupi," ujar Korprodi S3 Kajian Budaya, prof. I Nyoman Darma Putra.
 
Kuliah Khusus yang diikuti sekitar 20 mahasiswa, alumni, dan dosen itu dipandu oleh mahasiswa Putu Titah Kawitri Resen, sehari-hari adalah dosen FISIP Unud.
 
Dalam kuliahnya, sejarawan Prof. Nyoman Wijaya menjelaskan metode geneologi Michel Foucault mulai dari pengaruh filosof Friedrich Nietzsche pada pemikiran dan teori-teori Foucault, seperti tentang origin (asal-usul) yang tidak tunggal tetapi selalu jamak, tak linier tetapi kadang tak lurus dan penuh patahan atau belokan.



 
Prof Wijaya menyampaikan bahwa asal-usul it penting dan bisa ditelusuri secara serius ke masa lalu, namun bukan berarti tanpa tahu asal-usul sesuatu tidak bisa dibahas secara kritis.
 
"Hari Raya Galungan misalnya bisa dibahas sebagai praktik tanpa perlu mengetahui kapan Galungan mulai dirayakan dan oleh siapa. Pembahasan praktik Galungan secara kritis tetap bisa dilakukan," ujar Prof. Wijaya memberikan contoh.



 
Kuliah diwarnai taya jawab dari peserta, mengenai pentingnya belajar filsafat Nietzsche seorang eksistensialis yang menolak adanya esensialisme sehingga pemahaman atas teori kritisnya bisa dipahami dengan baik.
 
Kuliah Khusus berikutnya akan digelar 2-3 bulan di depan, dengan pilihan topik yang tetap berkaitan dengan disiplin Kajian Budaya (*).