Menganalisis Wacana Resistensi terhadap Dominasi Patriarki dalam Novel Jepang, Andani Pertiwi Raih Gelar Doktor Kajian Budaya di Universitas Udayana

Prodi S3 Kajian Budaya Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana, menamatkan doktor baru dalam ujian promosi doktor, Senin, 26 Mei 2025.


Doktor baru I Gusti Ayu Andani Pertiwi, S.S., M.Si. dinyatakan lulus setelah mempertahankan disertasi berjudul "Resistensi terhadap Dominasi Patriarki dalam Novel Jepang Era Heisei (1989–2019)" dalam ujian terbuka yang dipimpin oleh Korprodi S3 Kajian Budaya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt. Andani dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude alias dengan pujian.





Tim penguji terdiri dari Dr. Ida Ayu Laksmita Sari, S.Hum., M.Hum. (sebagai promotor), Prof. Dr. I Nyoman Suarka, M.Hum. (Koptomotor 1) dan Dr. I Wayan Suardiana, M.Hum. (Kopromotor 2), Prof. Dr. I Nyoman Weda Kusuma, M.S., Prof. Dra. Luh Putu Sendratari, M.Hum. 9dosen Undiksha Singaraja), Dr. Nanang Sutrisno, S.Ag., M.Si., Dr. Ni Luh Ramaswati Purnawan, SS., M.Comn., dan Dr. I Wayan Mustika, M.Hum. (dosen dari Universitas Lampung).


Andani adalah lulusan doktor ke-291di Prodi S3 Kajian Budaya Unud, atau lulusan ke-247 doktor Fakultas Ilmu Budaya.


Dalam ujian yang berlangsung lancar selama dua jam lebih ini, Andani menjelaskan mengenai karya sastra Jepang era Heisei yang merefleksikan perjuangan perempuan dalam menghadapi dominasi patriarki.


Andani mengkaji tiga novel kontemporer: Out karya Natsuo Kirino, Susu dan Telur karya Kawakami Mieko, dan Gadis Minimarket karya Sayaka Murata. Ketiganya dianggap merepresentasikan bentuk-bentuk perlawanan perempuan Jepang terhadap norma sosial yang mengekang.





“Novel-novel itu bukan sekadar fiksi, tapi cermin dari realitas sosial Jepang yang kompleks. Di dalamnya, saya melihat bagaimana perempuan melawan, menegosiasikan ruangnya sendiri, bahkan menciptakan makna baru tentang kehidupan dan identitas,” ujar Andani dalam presentasinya.


Ia menambahkan, “Resistensi tidak harus dalam bentuk revolusi besar, tetapi bisa dalam bentuk pilihan hidup yang tampak sederhana namun sangat bermakna. Tidak menikah, menjadi ibu tunggal (single mother), atau tetap bekerja di minimarket adalah bentuk penolakan terhadap sistem yang membatasi.”


Disertasinya menempatkan sastra sebagai medium kritik sosial dan menawarkan pendekatan interdisipliner melalui teori feminisme eksistensialis Simone de Beauvoir, dekonstruksi Derrida, dan teori tubuh sosial Anthony Synnott.


Temuannya menyatakan bahwa resistensi tokoh-tokoh perempuan dalam novel Jepang era Heisei tersebut bukan hanya membongkar hegemoni patriarki, tetapi juga mengangkat kesadaran perempuan atas hak dan agensinya.



Promotor Dr. Ida Ayu Laksmita Sari memberikan sertifikat kelulusan kepada doktor baru, Andani Pertiwi.


Makna Disertasi


Promotor Dr. Ida Ayu Laksmita Sari, S.Hum., M.Hum. dalam sambutan mengenai makna disertasi menyampaikan bahwa studi atas novel yang dilakukan Andani bukanlah studi sastra yang biasa kita jumpai di dalam disiplin ilmu sastra.


"Warna Cultural Studies-nya jelas terlihat dalam kajian Andani menjadikan teks sastra sebagai wacana untuk kajian kritis atau perlawanan atas kondisi sosial yang didominasi sistem patriarki dengan segala praktik-praktik hegemonisnya," ujar Dr. Ida Ayu Laksmita Sari, yang sehari-hari adalah dosen sastra Jepang.


Sebagai promotor Ida Ayu Laksmita Sari menyampaikan bahwa ada banyak studi tentang Jepang namun masih sedikit yang terbit menjadi sebuah buku.


Katanya alangkah baiknya disertasi ini disunting dan diterbitkan untuk menjadi buku untuk memperkaya studi kejepangan yang berkembang pesat di Indonesia.


"Selain itu dengan diterbitkannya disertasi ini menjadi sebuah buku maka dapat mengangkat nama Prodi, nama fakultas, dan nama Universitas," ujar Dr. Ida Ayu Laksmita Sari, yang juga menjadi Kepala Perpustakaan Universitas Udayana.


Koordinator Prodi, Prof. I Nyoman Darma Putra, dalam sambutannya menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian ini. Promovenda dapat menjawab semua pertanyaan penguji dan undangan dengan lugas dan berkualitas.


“Andani telah menunjukkan kualitas akademik dan ketekunan yang luar biasa. Penelitiannya memperkaya kajian budaya dan memberi sumbangan dalam wacana gender dan sastra Jepang kontemporer,” ujarnya.


Acara diakhiri dengan pemberian ucapan selamat dari para dosen, kolega, dan keluarga (*).