Peringatan Bersejarah HUT Ke-21, Kenang-kenangan Kartun untuk Mantan Koprodi Doktor Kajian Budaya

`

Dalam perayaan HUT ke-21 Prodi Doktor Kajian Budaya FIB Universitas Udayana, Senin, 11 Juli 2022, Koprodi Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra mengambil inisiatif kreatif dengan memberikan apresiasi dan kenang-kenangan kartun wajah kepada para mantan koprodi.
Para mantan Koprodi Doktor Kajian Budaya itu adalah Prof. Dr. I Gusti Ngurah Bagus, Prof. Dr. I Wayan Ardika, M.A., Prof. Dr. I Gde Parimartha, M.A., Prof. Dr. I Made Suastika, S.U., Prof. Dr. A.A. Bagus Wirawan, S.U., Prof. Dr.  Phil. I Ketut Ardhana, M.A., dan Prof. Dr. A.A. Ngurah Anom Kumbara, M.A.





Penyerahan kenang-kenangan itu dilakukan bersama oleh Wakil Dekan I FIB Unud, I Nyoman Aryawibawa, S.S., M.A., Ph.D. dan Ketua Senat FIB Unud Prof. Dr. I Nyoman Weda Kusuma.

Kartun kenang-kenangan itu adalah karya seniman kartun Wayan Nuriarta, dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar yang juga mahasiswa Prodi Doktor Kajian Budaya FIB Unud, Angkatan 2021. Nuriarta melukis dengan piranti digital dan hasilnya akurat dan mengagumkan.


Tiga mantan Koprodi  yang hadir yaitu Prof. I Wayan Ardika (tiga dari kiri), Prof. AAB Wirawan dan Prof. AAN Anom Kumbara (kedua dan ketiga dari kanan), lainnya diwakili (Foto Cok Nindia) 


Dalam sambutannya, Wakil Dekan I FIB Unud, I Nyoman Aryawibawa, S.S., M.A., Ph.D.  
menyampaikan apresiasi kepada segenap panitia dalam penyelenggaraan HUT ke-21 Program Studi Doktor Kajian Budaya.


“Ini merupakan momentum yang sangat bagus untuk mengembangkan Prodi Doktor Kajian Budaya. Saya dan segenap pimpinan Fakultas mengucapkan selamat Ulang Tahun ke-21 Program Studi Doktor Kajian Budaya, semoga semakin berjaya,” ujarnya.


Wakil Dekan I mengapresiasi usaha Korprodi Doktor Kajian Budaya merayakan HUT sebagai refleksi untuk meningkatkan kinerja prodi di masa datang.

Bersejarah

Mantan Koprodi Doktor Kajian Budaya Prof. AAB Wirawan menyampaikan perayaan HUT Prodi Doktor Kajian Budaya sangat bersejarah karena belum pernah dirayakan sebelumnya.

“Kami sebagai orang sejarawan tidak sempat membuat perayaan atau peringatan dulu, malah Koprodi Prof. Darma sebagai guru besar sastra malah membuat sejarah,” ujar Prof. Wirawan, yang saat pendirian Prodi Doktor Kajian Budaya tahun 2001 menjabat sebagai Dekan Faksas Unud waktu itu (dp)