Prodi Doktor Kajian Budaya FIB Unud Laksanakan INSIST-1 Bimbingan Intensif Menulis Disertasi

`

Prodi Doktor Kajian Budaya FIB Unud melaksanakan program Intensive Sharing Dissertation Writing (INSIST-1) dengan topik “Pengalaman dan Penalaran dalam Penulisan Disertasi", digelar secara daring, Kamis, 11 Agustus 2022. Tampil sebagai narasumber adalah Prof. Dr. I Nyoman Wijaya,M.Hum, guru besar sejarah FIB Unud.

Sebelum acara utama dimulai, Korprodi S3 Kajian Budaya, Prof. I Nyoman Darma Putra, melaksanakan sosialisasi panduan khusus (Pansus) sebagai tambahan pedoman penulisan disertasi. Dalam Pansus itu diatur hal-hal yang belum diatur dalam pedoman penulisan disertasi FIB Unud.




Acara INSIST-1 diikuti mahasiswa S3 kajian Budaya dari berbagai angkatan, dan juga dosen, serta mahassiwa dari universitas lain termasuk dari Malang dan Brisbane (Australia). Awlanya INSIST diniatkan untuk kegiatan internal (Internal Sharing...)

Dalam kesempatan tersebut, Korprodi Darma Putra menyampaikan pentingnya melakukan riset yang sungguh-sungguh agar proses penulisan disertasi berjalan lancar. “Riset termasuk membaca literatur dan mencari data di lapangan,” ujar Prof. Darma.

Dalam paparannya, Prof. Wijaya menjelaskan berbagai hal yang berkaitan dengan riset dan penulisan disertasi. Dia juga memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan teori kritis yang diperlukan dalam penalaran dalam menulis disertasi Kajian Budaya.

“Fokus kajian budaya bukanlah study of culture, tetapi pada wacana dan ideologi bagaimana budaya itu dipraktikkan dan digunakan untuk mengontrol kehidupan sosial,” ujar Nyoman  Wijaya, penulis lebih dari 10 buku biografi.

Wijaya juga menjelaskan mengenai pentingnya mahasiswa yang sedang/ akan menyusun disertasi untuk mengenal dan melaksanakan serta menguraikan metode dengan baik. "Setiap teori memiliki pendekatan atau metode kerja, dan metode dari teori itulah yang mesti dijelaskan dalam bab metodelogi penelitian, agar nyambung,” ujar Wijaya.





ASIST akan dilasanakan secara reguler sebulan sekali untuk memberikan mahasiswa medium untuk bertukar pikiran dalam hal riset dan menulis disertasi. Menurut Prof. Darma Putra, mahasiswa mesti selalu berdialog dan berdiskusi agar bisa riset dan penulsian lancar.

“Kalau mahasiswa diam, menjauhkan diri dari forum diskusi dan kawan-kawan, makin lama akan tertinggal karena tidak terdorong untuk bekerja,” tutur Darma Putra.

Acara yang dipandu oleh mahasiwa S3 Kajian budaya Ni Putu Premierita itu berlangsung selama dua jam diwarnai banyak dialog antara peserta dan narasumber. Dialog mengarah pada hal-hal teoritik dan praktis dalam riset dan penulisan disertasi.

Acara INSIST dan sebelumnya ASSIST (Alumny Sharing Session) yang sudha berjalan lima seri dimaksudkan untuk membantu mahasiswa dapat menyelesiakan masa studi tepat waktu yaitu tiga tahun (dp)