Prodi Magister dan Doktor Kajian Budaya Laksanakan Sosialisasi dan Seminar "Nusantara Bertutur" di IKIP PGRI Wates Yogyakarta

`

Prodi Magister (S2) dan Prodi Doktor (S3) Kajian Budaya Budaya Fakultas Ilmu Budaya Unud melaksanakan kegiatan sosialisasi program studi di IKIP PGRI Wates (IPW) Kulon Progo Yogyakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Acara dilaksanakan bertepatan dengan perayaan Dies Natalis Ke-55 IPW.

Pada saat itu ditampilkan orasi ilmiah dari Wakil Rektor I IPW Dr. Farid Musyada, M.Pd. dan seminar bertopik “Nusantara Bertutur: Arah Baru Tradisi Dongeng Indonesia”.


Rektor IPW (jas hitam) menyerahkan kenang-kenangan kepada Koprodi S3 Kajian Budaya FIB Unud.

Selain Prof. Darma yang tampil sebagai pemakalah dalam seminar”Nusantara Bertutur”, juga tampil Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo yang diwakili oleh Budi. Acara dipandu oleh moderator Wahyu Pambudi, M.Pd.

Acara yang berlangsung di aula IPW diikuti sekitar 300 peserta, terdiri dari mahasiswa, dosen, pengurus yayasan IPW, Rektor IPW Dr. Sumpana, M.Pd. dan pimpinan lainnya. Hadir pula Koordinator Prodi S2 Kajian Budaya Dr. I Wayan Tagel Edy, M.S. dan Koordinator Prodi S3 Kajian Budaya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., dan staf admin Putu Sukaryawan, S.T.

Kerja Sama

Rektor IPW Dr. Sumpana, M.Pd. dan Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Dr. Farid Musyada, M.Pd. menyambut baik kedatangan tim dari Prodi S2/S3 Kajian Budaya FIB Unud. Mereka berharap kerja sama yang sudah berjalan selama ini bisa dilanjutkan lewat pertukaran siswa dalam kerangka Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).


Peserta sosialisasi dan seminar.

Selama ini, mahasiswa IPW khususnya bidang pendidikan sejarah sudah melaksanakan kunjungan ke FIB Unud dan diterima oleh Prodi Sejarah. Kerja sama ini diharapkan bisa berlanjut dalam kegiatan akademik lainnya termasuk penelitian.

Arah Baru Dongeng Indonesia

Dalam presentasinya berjudul “Nusantara Bertutur: Arah Baru Tradisi Dongeng Pendidikan Indonesia”, Prof. I Nyoman Darma Putra menyampaikan bahwa tradisi mendongeng yang berasal dari masa silam hidup berkelanjutan sampai sekarang. Prof. Darma Putra.


Prof. Darma Putra.


Di berbagai negara, tradisi mendongeng dilestarikan, buktinya ditetapkannya Hari Dongeng Sedunia 20 Maret, diawali di Swedia tahun 1991. Di Indonesia, ditetapkan 28 November Hari Dongeng Nasional. Tanggal ini diambil dari tanggal kelahiran tokoh Pak raden dalam film seri “Si Unyil” ditayangkan setiap hari Minggu oleh TVRI Jakarta setiap hari Minggu sebagai hiburan keluarga khususnya ana-anak.

Menurut Darma Putra, di seluruh dunia termasuk Indonesia tradisi mendongeng berubah sesuai dengan kemajuan zaman dan teknologi. “Kini banyak aktivitas mendongeng dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital,” ujar Darma Putra.




Selain berkembangnya tradisi mendongeng dari semata sebagai tutur menjelang tidur, arah baru dongeng di Indonesia juga terlihat dari penulisan dongeng-dongeng baru di surat kabar, kemudia dituturkan lewat sosial media seperti instagram dan juga bisa dinikmati di Youtube.

“Dari segi isi cerita, juga berkembang yakni dari mitos ke logos. Kalau dongeng konvensional banak mitos, dongeng baru banyak logika atau logos,” ujar Darma. Darma menyampaikan banyak hal menarik tentang perkembangan tradisi dongeng di Indonesia.

Sosialisasi Prodi

Materi sosialisasi Prodi S2/S3 Kajian Budaya disampaikan oleh Koprodi S2 Kajian Budaya Dr. I Wayan Tagel Eddy, M.S. Dia menyampaikan perkembangan prodi khususnya jumlah mahasiswa dan alumni.

Koprodi Wayan Tagel Eddy (dua dari kanan) sesaat menjelang menerima kenangan. Untuk mahasiswa, Prodi S2/S3 sejak awal berdirinya pertengan tahun 1990-an dan tahun 2001 menerima mahasiswa dari berbagai daerah termasuk Yogya, Solo, dan Sumatera juga dari wilayah NTB dan NTT.


Koprodi Wayan Tagel Eddy (dua dari kanan) sesaat menjelang menerima kenangan.

Tagel Eddy berharap civitas akademik IPW Kulon Pogro yang tertarik belajar Kajian Budaya bisa datang ke FIB Unud.

Prodi Kajian Budaya bersifat multidisiplin sehingga berbagai objek kajian bisa diteliti untuk Kajian Budaya, seperti masalah kepariwisataan, sejarah, kesehatan, politik, dan kebijakan publik.

Acara perayaan Dies Natalis IPW dan sosialisasi berjalan lancar. Seminar juga diwarnai banyak pertanyaan termasuk tentang pemajuan kebudayaan (dp)