Tim Ahli Pimpinan DPRD Kabupaten Bangli Raih Gelar Doktor Kajian Budaya dari FIB Universitas Udayana
Tim Ahli Pimpinan DPRD Kabupaten Bangli dan Pengajar Universitas Mahendradatta (Umar) Denpasar meraih gelar doktor di Prodi Doktor Kajian Budaya, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Udayana (Unud), Jumat, 21 Juni 2024.
I Wayan Sedia dinyatakan lulus doktor dengan predikat 'Sangat Memuaskan' setelah berhasil mempertahankan disertasinya dalam ujian terbuka yang berjudul "Komunikasi Politik dan Partisipasi Pemilih dalam Pilkada 2020 di Kabupaten Bangli".
Promotor Prof. I Putu Gede Suwitha,S.U. menyerahkan sertifikat kelulusan.
Drs. I Wayan Sedia, M.I.Kom., adalah doktor ke-284 dari Prodi Doktor Kajian Budaya FIB Unud yang berdiri 11 Juli 2001. Dia menyelesaikan pendidikan dalam enam semester, kurang dari tiga tahun, berarti lulus tepat waktu.
Sidang ujian terbuka dipimpin Kaprodi S3 Kajian Budaya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt. Tim promotor dan penguji terdiri dari: Prof. Dr. I Putu Gede Suwitha, S.U. (Promotor) Prof. Dr. A.A Ngurah Anom Kumbara, M.A.Prof. Dr. I Nyoman Weda Kusuma, M.S. (Kopromotor 1) Dr. I Nengah Punia M.Si. (Ko-promotor 2), Dr. Nanang Sutrisno, S.Ag., M.Si., Dr. Gede Wirata, S.Sos., S.H., MAP, dan Dr. Drs. I Putu Suhartika, M.Si. Dalam proses ujian-ujian sebelumnya, ikut juga sebagai tim penguji Dr. Ni Luh Nyoman Kebayantini, M.Si., dan Prof. Dr. Drs. A.A. Gede Oka Wisnumurti, M.Si.
Dalam presentasinya, I Wayan Sedia menyampaikan bahwa banyak tantangan dan hambatan dalam melaksanakan sosialisasi pada masa pilkada berlangsung dalam pandemi Covid-19. Penyesuaian dilaksanakan di sana-sini agar tetap sesuai rencana dan peraturan yang berlaku.
Dalam penelitiannya, Wayan Sedia mengkaji bentuk-bentuk komunikasi politik dan partisipasi pemilih dalam Pilkada 2020 di Kabupaten Bangli yang berlangsung di tengah pandemi Covid-19, ideologi di balik komunikasi politik dan partisipasi pemilih, dan implikasi dari komunikasi politik dan partisipasi pemilih dalam Pilkada 2020 di Kabupaten Bangli?
"Keterbatasan sarana prasarana KPU, ditemukan data pemilih ganda, pemilih yang tidak masuk DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan adanya dominasi, ideologi dan relasi kuasa pengetahuan pada masing-masing aktor dalam Pilkada serta banyak lagi tantangan dan permasalahan lain yang berkaitan dengan Pilkada Bangli," ujar Wayan Sedia.
Implikasi dari komunikasi politik dan partisipasi pemilih dalam Pilkada 2020 di Kabupaten Bangli yang berlangsung di tengah pandemi adalah banyaknya pemilih yang disabilitas, manula dan tidak memiliki handphone tidak memahami sosialisasi Pilkada.
Banyak pemilih tidak bersedia mengikuti sosialisasi terbatas, karena takut tertular Covid-19. Demikian pula masyarakat yang sedang di rumah sakit dan penyandang cacat/disabilitas banyak yang tidak terjangkau sosialisasi Pilkada 2020, di Kabupaten Bangli. Pilkada 2020, di masa Covid-19, telah mendorong maraknya pragmatisme di kalangan pemilih. Sebagian pemilih akan menggunakan haknya jika memperoleh kompensasi dari pasangan calon.
Dalam tanya jawab, Sedia mengatakan bahwa kemenangan calon nomor-2 dalam Pilkada di Bangli, selain karena kemampuan dalam melaksanakan strategi komunikasi politik di tengah Covid-19, juga karena mereka memiliki modal politik lain.
Promotor Prof. Dr. I Putu Gede Suwitha, S.U. menyampaikan bahwa promovendus adalah mahasiswa yang cepat bekerja sehingga bisa lulus dalam waktu cepat, yaitu dalam enam semester, kurang dari tiga tahun.
"Berkat banyak saran dan masukan dari penguji dan pihak lain, promovendus mampu mempertahankan disertasinya dalam tanya-jawab, saya salut," ujar Prof. Putu Suwitha. (dap)
FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA