Alumni Prodi Doktor Kajian Budaya Unud Terbitkan dan Persembahkan Buku Multikultur dan Dialog Lintas Budaya

`

Alumni Prodi Doktor Kajian Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana menerbitkan dan mempersembahkan buku berjudul Multikultural dan Prospek Dialog Lintas Budaya di Era Kebebasan Berekspresi (2022) kepada almamater.


Buku yang dieditori oleh duet Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M.Si. (dosen UPI Bandung) dan Dr. Hasanuddin, M.Si. (dosen FIB Universitas Andalas Padang) merupakan tindak lanjut dari webinar yang diselenggarakan Rabu, 13 Juli 2022. Penerbit buku adalah Pustaka Larasan, dikelola oleh Drs. Slamat Trisila,M.Si., alumnus S-2 Kajian Budaya FIB Unud.




Webinar yang dipandu oleh Renata Lusilaora (mahasiswa Prodi Doktor Kajian Budaya Unud) itu merupakan kado dari alumni untuk Prodi Doktor Kajian Budaya yang pekan ini merayakan HUT ke-21, yang jatuh pada 11 Juli 2022 (
Berita Webinar Multikultur ).


Tema webinar saat itu adalah ‘Multikultural dan Prospek Dialog Lintas Budaya di Era Kebebasan Berekspresi’. Dari webinar itu dirancang penerbitan buku dengan kontributor peserta seminar dan alumni doktor Prodi Kajian Budaya FIB Unud.


Buku memuat 11 artikel (dalam 11 Bab) ditambah dengan Prolog dari Korprodi Doktor Kajian Budaya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt. dan Epilog dari Prof. Dr. Hj. Een Herdiani, S.Sen., M. Hum. (Rektor ISBI Bandung Periode 2018-2022).





Apresiasi Dekan


Dekan FIB Unud, Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M. Hum., dalam sambutan dalam buku mengapresiasi usaha akademik alumni menerbitkan buku yang disumbangkan untuk pengembangan ilmu pada umumnya dan kepada almamater khususnya.


Dekan Sri Satyawati menyambut baik inisiatif seminar dan penerbitan buku ini yang dilaksanakan oleh alumni Prodi Doktor Kajian Budaya FIB Unud. Disampaikan bahwa buku ini setidaknya memiliki tiga manfaat. Pertama, dapat dijadikan rujukan atau referensi bagi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas ilmiah, skripsi, tesis, dan disertasi.


Kedua, memberikan pengetahuan dan informasi mengenai multi- kulturalisme dalam kebudayaan nusantara. Ketiga, memberikan inspirasi bagi generasi muda agar lebih menghargai dan mencintai budaya bangsa sendiri.

 

Editor Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M.Si. Dr. Hasanuddin, M.Si. dalam prakatanya menulis bahwa multikultural yang diangkat dalam webinar dan dituangkan dalam isi bunga rampai ini merupakan suatu kultur atau kebudayaan yang bersifat multi atau lebih dari satu kemudian melebur menjadi satu kesatuan tanpa menghilangkan ciri budaya masing-masing.


Salah satu bentuk multikultural tertuang dalam “Totalitas Ekspresi dalam Karya Tari, Cerminan Masyarakat Multikultural Sebagai Pengokohan Keragaman Budaya Nusantara” yang disampaikan oleh Yuliawan Kasmahidayat selaku salah satu penulis sekaligus editor pada bunga rampai ini.


Yuliawan mengangkat tarian Sajatina Hurip yang menggambarkan perjalanan hidup manusia di muka bumi yang diciptakan di tengah masyarakat dengan keragaman agama, bahasa, dan budaya sebagai cerminan masyarakat multikultural. Tari ini diciptakan sebagai upaya pengokohan keragaman budaya nusantara.


Editor menyampaikan terima kasih kepada para kontributor karena atas kerja samanya, buku akhirnya bisa terbit. Demikian juga, para kontributor menyampaikan apresiasi atas kerja tulus ikhlas editor yang merencanakan buku sejak awal sampai bisa terbit (*)