Alumni Sharing Session Ke-1 Prodi Doktor Kajian Budaya Berlangsung Lancar dan Padat Diskusi

`

Acara webinar ASSIST – Alumni Sharing Session in Spelling Out Dissertation Ke-1 Prodi Doktor Kajian Budaya Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana berlangsung lancar padat diskusi, Selasa, 10 Mei 2022, secara daring.

Acara disiarkan secara langsung di youtube dan bisa diakses melalui di link berikut: https://www.youtube.com/watch?v=o2tmd4gXU7U 

Alumni Sharing Session perdana ini membahas topik “Pemaknaan Komodifikasi Budaya” dengan menampilkan dua alumni yaitu Dr. Tjok Istri Ratna Cora Sudharsana, S.Sn., M.Si. (dosen ISI Denpasar) dan Dr. Gede Suardana, S.Pd., M.Si. (dosen Undiknas University).



Moderator Ni Putu Premierita

Acara dipandu oleh mahasiswa S-3 Kajian Budaya Ni Putu Premierita (dosen FISIP Unud).

Sebanyak 50 peserta mengikuti langsung plus 10 orang mengikuti di saluran Youtube. ketika acara sedang berlangsung. Saat berita ini diketik, jumlah penonton di Youtube bertambah menjadi 65 penonton.





Peserta yang ikut daring lewat webex adalah para dosen S-3 Kajian Budaya, mahasiswa, alumni, dan peserta umum.

Dibuka Korprodi


Acara Alumni Sharing Session dibuka oleh Korprodi S-3 Kajian Budaya FIB Unud, Prof. I Nyoman Darma Putra, Ph.D. diawali dengan sambutan ringkas.

Pada kesempatan itu, Prof. Darma menyampaikan bahwa kegiatan akademik ini merupakan acara diskusi untuk membantu mahasiswa agar ada bekal dalam proses penelitian dan penulisan disertasi.



Korprodi Prof. I Nyoman Darma Putra

“Tujuan akhirnya adalah mahasiswa bisa tamat tepat waktu, untuk mendukung kinerja Prodi atau lembaga,” ujar Prof. Darma.

Acara ini dilakukan berseri sesuai dengan kebutuhan. Pada semester ini akan dilaksanakan setidaknya empat kali Alumni sharing session.

Acara ini juga merupakan kegiatan pemanasan untuk perayaan HUT ke-21 Prodi Doktor Kajian Budaya yang jatuh 11 Juli.

Sharing Alumni


Acara Alumni Sharing Session ini diformat dengan menampilkan alumni prodi Doktor Kajian Budaya untuk berbagi trik dan tips dalam melakukan riset dan menulis disertasi sehingga studi lancar selesai.

Pada acara Alumni Sharing Session pertama ini tampil dua alumni berbagai pengalaman mereka ketika kuliah.



Dr. Tjok Istri Ratna Cora Sudharsana, S.Sn., M.Si.

Pembicara pertama adalah Dr. Tjok Istri Ratna Cora Sudharsana, S.Sn., M.Si. (ISI Denpasar) menyampaikan pengalamannya kuliah di Kajian Budaya dan proses perumusan novelti dalam penyusunan disertasi.

Ratna merasakan dirinya memiliki pemikiran berbeda oleh karena itu dia merasa mendapat penyaluran ketika kuliah S-3 di Prodi Doktor Kajian Budaya. Prodi ini dikenal memiliki perspektif kritis.



Peserta diskusi

Untuk disertasinya, dia menulis topik perkembangan fesyen dan kosmopolitan Kuta. Untuk pencarian data tentang fesyen dan industri garmen yang banyak dikuasai investor asing, dia mengatakan menghadapi banyak kerumitan.

“Saya sampai-sampai mendirikan perusahaan sehingga bisa mengetahui proses perizinan garmen, jaringan produksi, kompetisi, dan lain-lain untuk kepentingan disertasi,” ujar Ratna.



Presentasi Tjok Ratna


Kerja kerasnya terbayar dengan berhasil menyusun disertasi yang bagus, terutama menghasilkan temuan satu kata yang dia senangi yang dapat mewakili keseluruhan isi disertasinya, yaitu frangipani.

Frangipani yang merupakan bunga jepun, namun dalam temuan ini dijadikan akronim untuk prosesn penciptaan desain fesyen: finding, researching, analysing, narating, giving, intepreting, promoting, affirmation, navigaitng, introducing (lihat gambar di atas).

Kebanggaannya mendapatkan finding dari disertasinya itu adalah proses perenungan dan diskusi panjang dengan promotor, yaitu Prof. Darma Putra, yang waktu itu awalnya sebagai kopromotor 1, lalu naik menjadi promotor menggantikan promotor Prof. Ir Sulistyawati, PhD. yang sudah pensiun.

Dalam presentasinya, Ratna menyampaikan penting sekali mencari finding dengan satu istilah atau konsep yang mudah diingat.

“Derrida dikenal dengan satu kata: dekonstruksi; Gramsci dengan satu kata hegemony. Saya ingin juga menyumbangkan satu kata: frangipani,” ujar Ratna.


Temuannya itu mulai banyak diakui peneliti lain dan membuat Ratna semakin aktif dan bersemangat meneliti tentang wastra (kain) Bali sampai mendapat penghargaan dari UNESCO.



Nonton 15 Kali


Narasumber kedua, Dr. Gede Suardana, S.Pd., M.Si. (Undiknas University) menyajikan hal menarik dalam presentasinya yaitu teknik riset dan menulis disertasi. Mantan wartawan berita Detik ini menulis disertasi tentang “The Legend of Balinese Goddesses”: Komodifikasi Seni Pertunjukan Hibrid dalam Pariwisata Bali”.


Dr. Gede Suardana


Dia mendapat beasiswa dari program Asosiasi tradisi Lisan (ATL) sehingga menulis tentang pertunjukan berbasis cerita mitos pernikahan Raja Bali Jaya Pangus dengan putri Cina Kang Cing Wie. Cerita ini menjadi lakon pementasan di daya tarik wisata Taman Bali Safari Gianyar.

Untuk mendapatkan data dari seni pertunjukan itu, Gede menggunakan kemampuannya untuk melobi sebagai jurnalis. Akhirnya diizinkan dengan berbagai pembatasan, misalnya tidak boleh membaut foto, tidak boleh merekam. Meskipun demikian, dia bersyukur diizinkan melakukan riset.



Presentasi Gede Suardana.

“Saya sampai menonton 15 kali, baru akhirnya merasa bisa mendapat bahan cukup,” ujar Gede, menunjukkan betapa pentingnya riset serius dalam menulis disertasi.

Dalam presentasinya, Gede yang pernah menjadi Ketua KPU Kabupaten Buleleng itu menyampaikan rasa syukur pernah menjadi jurnalis sehingga terlatih menulis berbasis data, menulis sudut pandang baru atau menarik, dan cekatan memilih kata yang menjadi kosa kata Kajian Budaya, terutama berdasarkan teori komodifikasi yang dijadikan alat analisis. Kata-kata itu, misalnya desakralisasi, komodifikasi, negosiasi, dan hegemoni.

Sebagai alumni, Gede sudah menuliskan pengalamannya kuliah di Kajian Budaya yang bisa disimak dalam link berikut: https://s3kajianbudaya.unud.ac.id/posts/kabar-alumni-dr-gede-suardana-berpikir-skeptis-dan-kritis-ala-kajian-budaya 




Acara alumni sharing session berlangsung dua jam lebih diwarnai dengan banyak pertanyaan, termasuk teknik penulisan, penalaran, dan cara menembus jurnal terindeks scopus.

Korprodi Prof. Darma Putra menyampaikan terima kasih atas kesungguhan narasumber berbagi dan peserta dalam berdiskusi sehingga acara berlangsung penuh manfaat dalam persiapan mahasiswa untuk melakukan riset dan menulis disertasi (dp).