Kabar Alumni, Dr. I Komang Arba Wirawan, S.Sn.,M.Si.: Jumpa Calon Promotor di Perth Australia
Dr. I Komang Arba Wirawan, S.Sn.,M.Si.
Alumni Angkatan 2011
Disertasi: Dari Desa Ke Layar Kaca: Analisis Wacana Liputan Bali TV dalam kasus Kemoning-Budaga Klungkung, Bali
Astungkara, pujisyukur, setelah diterima untuk kuliah di Program Doktor Kajian Budaya Unud
(2011), saya mendapat banyak pengetahuan dan pengalaman yang ternyata berguna
untuk pengembangan diri dan institusi di tempat saya bekerja: Institut Seni
Indonesia (ISI) Denpasar.
Sebagai
dosen di Program Studi Fotografi (2003-2013) dan bersama kawan-kawan mampu mengantarkan
Prodi Fotografi untuk mendapatkan Akreditasi A. dewasa ini, akreditasi adalah
hal utama untuk kinerja sebuah prodi. Tak hanya itu. Selanjutnya, saya terlibat
dalam mendirikan Prodi Produksi Film dan Televisi, ISI Denpasar (2013).
Sekali algi, saya sungguh bersyukur bisa kuliah di Kajian Budaya FIB Unud. Kalau tidak, mungkin riwayat akademik saya berbeda. Makanya, izinkan saya menyampaikan pencapain karier saya dengan tujuan berterima kasih kepada Prodi Doktor Kajian Budaya.
Setelah
berhasil menyukseskan proses akreditasi prodi dan mendirikan prodi baru, saya mendapatkan
peluang baru menjadi Asesor BANPT, kemudian juga menjadi Pengurus Perkumpulan
Prodi Film dan Televisi Indonesia.
Pada
awal tahun 2022 menjadi Majelis Kebudayaan Bali (MKB). Rektor ISI Denpasar
Prof. Dr. I Wayan (Kun) Adnyana, mempercaya menjadi ketua LP2MPP (2021-2025).
Anggota senat ISI Denpasar ini masih aktif melakukan penelitian DRTPM,
Simlitabnas.
Berikut
adalah kisah, bagaimana pengalaman kuliah di Kajian Budaya FIB Universitas
Udayana. Salah satu tonggak penting dalam kuliah adalah penyusunan disertasi.
Ada hal tak terlupakan yang ingin saya bagi di sini dalam pemilihan promotor
untuk penyusunan disertasi.
Jumpa
di Perth Australia
Saat menyusun disertasi, saya dibimbing oleh promotor saya Prof. I Nyoman Darma Putra. Saya memohon kesediaan beliau menjadi pembimbing riset dan penulisan disertasi saya ketika bertemu di kampus University of Western Australia, Perth.
Pertemuan di Negeri Kangguru itu terjadi karena saat itu saya mengikuti rombongan ISI Denpasar
dalam muhibah kesenian yang mementaskan sendratari Ramayana.
Waktu
itu, Prof. Darma hadir menonton pementasan tersebut. Dia hadir di Perth untuk mengikuti lokakarya sebuah proyek riset dengan
grup risetnya di Australia. Artinya, kami hadir di Perth dengan alasan berbeda.
Pertemuan itu sungguh bersejarah bagi perjalanan karier saya. Saya merasa bahwa saya terlalu berani untuk meminta kesediaan beliau menjadi calon promotor saat itu. Sebelumnya saya tidak pernah menyampaikan.
Saya sudah
mengenal Pak Darma sejak lama, khususnya dari dunia jurnalistik yang sama-sama
kami tekuni di usaha Kelompok Media Bali Post, walau latar belakang waktu
bekerja kami berbeda.
Kalau
bukan karena dia rendah hati, tidak mungkin juga saya begitu memberanikan diri memohon
dia menjadi promotor saya.
Pak
Darma menerima permohonan saya karena topik disertasi saya sesuai dengan
keahliannya dalam dunia media, liputan, framing, dan wacana kritis. Tim pembimbing
saya pun terbentuk, terdiri dari ), Prof. Dr. I Wayan Ardika, M.A.(Kopromotor
I, dan Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.Kar., M.Hum (kopromotor II), yang
pernah menjadi Rektor ISI Denpasar dan sekarang Kadis Kebudayaan Provinsi Bali
(2022).
Dari
tim promotor, saya mendapatkan banyak ilmu tidak saja untuk menyelesaikan
disertasi, tetapi juga yang dapat diaplikasikan dalam perjuangan hidup saya
yang terjun ke dunia akademik. Topik-topik yang saya kaji setelah menulis
disertasi tentang wacana televisi banyak mewarnai riset-riset saya
pasca-kuliah.
Beberapa
penelitian, penciptaan karya, produksi film dan artikel terinspirasi dari
proses kuliah di kelas dan diskusi bersama teman-teman sejawat di S3
Kajian Budaya. Kuliah di kelas banyak teori yang diperoleh
sehingga menjadi modal dalam proses penelitian untuk mengajar di S1 dan S2 di
ISI Denpasar.
Penelitian
yang telah dihasilkan 5 tahun terakhir; Produksi Drama Film Televisi Bung Karno
di Bawah Pohon Sukun, (2021), Counter Wacana dan Mise En Scene pada Film
Gundala (2021), Pertarungan Wacana pda Video Pendek Covid 19 (2019). Beberapa
narasumber seperti; FGD KKNI-SKKNI Kurikulum Pendidikan Tinggi Film;
Kuliah Umum Prodi Film dan TV, FSD, Potensi Utama Medan Bali Studio; The
University of Western Australia (Guest Lecturer).
Di Era 5.0, persaingan global semakin cepat dengan perkembangan teknologi, informasi dan media. Ternyata pemikiriran kritis yang didapatkan selama proses pembelajaran di S3 Kajian Budaya, teori-teori kritis menjadi panduan proses belajar mengajar di ISI Denpasar.
Sebagai
alumni Program Doktor Kajian Budaya berterima kasih kepada Dosen Prof. Dr. A.A.
Bagus Wirawan,S.U, dan seluruh dosen dan sahabat yang inspiratif yang tidak
dapat saya sebutkan satu per satu.
Doa saya, semoga jasa dan pengabdian Bapak dan Ibu dosen semua serta kawan-kawan sekuliahan mendapat balasan kesuksesan, kesehatan, dan kebahagiaan. Salam Rahayu dan sehat (*).
FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA