Prof. Antonia dari Napoli Berikan Kuliah tentang Etnografi di Prodi Doktor Kajian Budaya Unud

Prodi Doktor Kajian Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana mengundang guru besar ahli etnografi dan tradisi lisan dari Napoli, Italia, Prof. Antonia Soriente memberikan kuliah tamu tentang "Etnografi dalam kajian Budaya", di kampus setempat, Senin, 13 Januari 2025.
 
Kuliah tamu yang berlangsung 2 jam itu, diikuti 31 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, alumni, dan akademisi dari kampus lain di Bali, seperti ISI Denpasar, STAH Mpu Kuturan Singaraja, dan dosen ISBI Papua. Kuliah tamu dipandu oleh mahasiswa S3 Kajian Budaya Unud, Ni Made Ari Yanti Putri Negara, S.Sn., M.Si. berjalan efektif dan tanya jawab dinamik.


Koprodi S3 Kajian Budaya Unud, Prof. I Nyoman Darma Putra menyampaikan bahwa kuliah tamu ini dimaksudkan untuk memperluas pengetahuan mahasiswa mengenai teori-teori dalam Kajian Budaya dengan narasumber internasional.
 
"Prof. Antonia adalah ahli etnografi, banyak melakukan riset tentang etnografi di Indonesia. Kita berterima kasih mendapat pengetahuan luas dan dalam dari akademisi internasional," ujar Prof. Darma saat membuka Kuliah Tamu tersebut.
 
Prof. Antonia dari Università di Napoli L’Orientale, Italy, adalah peneliti sekaligus juga penerjemah sastra Indonesia ke dalam bahasa Itali. Dia sudah menerjemahkan karya-karya seperti Saman-nya Ayu Utami, Tarian Bumi Oka Rusmini, dan novel Pulang karya Leila S. Chudori.
 
Dalam ceramahnya, Prof. Antonia menyampaikan etnografi sangat penting dalam studi kebudayaan dan juga Kajian Budaya.
 
Menurutnya, etnografi harus dilakukan peneliti dengan sungguh, melakulan riset lapangan degan efektif dan waktu lama sehingga bisa menuangkan bidang yang diteliti dengan mendalam dan akurat. Dia mengutip pendapat antropolog Clifford Geertz yang menawarkan konsep thick description, deskripsi yang tebal, sesuatu yang hanya bisa dilaksanakan kalau peneliti melakukan riset yang lama dan dekat dengan masyarakat yang diteliti.
 
"Kalau peneliti hanya datang tiga hari, itu observasi biasa, bukan melakukan etnografi namanya," ujar Prof. Antonia yang juga ahli linguistik, yang mengajar bahasa dan sastra Indonesia di kampusnya, Università di Napoli L’Orientale, Italy.
 
Prof. Antonia menegaskan jangan mengklaim telah melakukan etnografi kalau hanya risetnya sekadar-sekadar saja.
 
Dalam kesempatan itu, Prof. Antonia juga menjelaskan sedikit tentang etnologi, sebagai ilmu yang menguraikan suatu etnik seperti etnografi dengan menyertakan perbandingan.


"Misalnya, penelitian tentang alam gaib atau horor di Bali, dibandingkan dengan apa yang ada di Itali Selatan tentang horor," ujarnya memberikan contoh komparatif.


Dalam tanya jawab, peserta bertanya mengenai minat dan pengalaman Prof. Antonia menjadi penerjemah novel Indonesia. "Ini saya lakukan karena minat, dan pengalaman selama di Jakarta, saya sering mengikuti acara sastra seperti diskusi dan peluncuran buku sastra," ujarnya.




 
Lewat proses penerjemahan karya sastra, memberikan pengalaman luar biasa untuk mempelajari bahasa dan budaya, serta melakukan refleksi budaya.


Peserta Kuliah Tamu mahasiswa Sandijaya Maulana berterima kasih atas kuliah dan pengetahuan yang diberikan Prof. Antonia, lewat sebuah pantun: Buah selasih buah pepaya, ikan sepat dicampur jamur/ Terima kasih Ibu Antonia, semoga sehat selalu dan panjang umur (*)